Rabu, 18 September 2013

SMS Harian Tausiyah

SMS Harian Tausiyah
1.       “Assalamualaikum”
#Hdup yg baik,
ktk kt bs mnsyukuri apa yg kt proleh,
Kt bs brbgi d kala ksmpitan, kt bs trsnyum d saat cbaan dtng,
Kt bs mmaafkan wlaupun sngt mnyakitkan,
Ktk kt ttp pduli sdngkn yg lain lngah,
#Hdup yg indah itu,
Bkn d saat smua impian trwjud,
Tp keindahannya trltk pd ktlusan & ksngguhan hti dlm mnjlaninya.
Krn itu, kt tdk blh hnya mlhat akhir dr suatu impian itu.
Tp, rnungknlah  prses pncpaian yg kt lalui yg btuh prjuangan.
Krn d snalah trltk keindahan hdup.
“Fighting” 

2.       “Assalamualaikum”
Saat fjar trbit pgi ini, smoga Allah snntiasa mnetapkan iman dlm hati ini, dmikian pun saat snja mnjelang nnti, di rntang wktu yg akn mlukiskan sjarah & pradaban, smoga kt ttp mnjdi krang2 ko2h yg tak mdh gyah oleh hmpasan glombang khidupan srta tguh dlm ujian & istqmah dlm ktaatan.
3.       “Assalamualaikum”
Khidupan bgaikan sbuah tsbih, brawal & brakhir d ti2ik yg sma. Bkn tsbih nmanya Jk hnya  1 btir, bkn khdupan nmanya jk hnya 1 dmensi.
Khidupan akn smprna & indah jk tlah mlwati srngkai untaian btiran ska, duka, drita, bhagia, ga2l, skses, psng & surut. Spt tasbih yg mlingkar khdupan pun dmikian.
Kmana pun kt prgi & brlari, ttp msih dlm lngkaran tkdir Allah. Dr-Nya khdupan d mulai & kpd-Nya  akn brakhir.
4.       “Assalamualaikum”
Prcy diri adlh kmampuan utk mlihat diri sbg suatu yg brharga.
Mmbnggakan diri mrupakan crmin dr ktdkmampuan, krn org hbat tak prnah mnganggap dirinya hbat. Mlailah dr niat yg ikhlas dlm mlakukan ssuatu. Krn dg niat yg ikhlas ssuatu yg bratpun dpt di krjakan dg mudah.
5.       “Assalamualaikum”
Bncana trbesar bknlah kmatian ttapi mnyia-nyiakan wktu. krn kmatian hanya mmutuskan kt dr dnia & ksenangan hdup. Smentara mnyia-nyiakan wktu mmutuskan kt dr Allah & surga” ( Imam Syafi’i)
6.       “Assalamualaikum”
Saat kta mna2m pdi, sringkali ada rmput
yg ikt tmbuh, tp saat kt mna2m rmput,
tdk prnh tmbuh pdi,
Dunia ibarat rmput, akhirat ibarat pdi.
Jk kt lbh mmentingkan akhirat, dunia akn
mngiringi & utk mnghsilkan pdi dbthkan krja kras,
ksbaran, ktabahan, ktangguhan &
KEIKHLASAN.
7.       “Assalamualaikum”
Kta2 adlh = Do’a
Lngkah adlh = tujuan
Jjak adlh = masa lalu
Niat adlh = cita2
Pkiran adlh = usaha
Maka, ucpknlah kta2 yg Baik
Lngkhkanlah smua tjuan mnuju mardhatillah
buatlah jjakmu itu sbg knangan yg indah
Niatkanlah hti ”karena Allah ta’ala”
Pkirkanlah dg sbenarnya,
Insya Allah, Allah sllu bersama kta.
  • Kebenaran kadang bisa ditutup-tutupi, agar tidak terlihat oleh mata, namun banyak orang lupa kebenaran seringkali bisa dirasakan oleh mata hati. Namun kebanyakan org mengabaikan bisikan nuraninya atau mata hatinya yang mati.
  • Allah menguji keikhlasan kita dlm kesendirian, Allah memberi kedewasaan saat masalah berdatangan, Allah melatih ketegaran kt dlm setiap cobaan. Semakin sulit masalah, akn smkin terbuka pintu kemudahan. Sebagaimana semakin gelap malam, cahaya pada pagi hari tetap memancarkan sinarnya.
  • Satu cahaya bintang tak mampu menerangi langit yang begitu luas, itulah mengapa bintang berjumlah jutaan agar dpt menghidupkan langit yang gelap ktk malam tiba. Begitu pula dengan kita. Kita bukannya cahaya yang berdiri sendiri, kita butuh banyak cahaya untuk menerangi sekitar kt, berkumpul bak keluarga bercahaya dg mempersembahkan kemenangan yg terbaik.
  • Katakanlah (Muhammad,  “Terangkanlah kpd-Ku jk Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup mata hatimu, siapakah Tuhan selain Allah yg kuasa mengembalikannya kpdmu?”. Perhatikanlah, bgmna kami menjelaskan berulang2 (kpd mereka) tanda2 kekuasaan (kami) tetapi mereka berpaling. (QS. Al An’am : 46)
  • Apa yang merupakan musibah, bisa saja mnjd BERKAH. Sikapilah dg SABAR dan BIJAK. Lakukan bagian kt scr maksimal, biarlah Allah yang menentukan akhirnya. Manusia hanya mngetahui di dpn mata, ttpi Allah mengetahui jauh ke depan ttg rencana yg indah.
  • Hai org2 yg beriman, bertakwalahkpd Allah dan katakanlah perkataan yg benar niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalan dan mengampuni dosa-dosamu.Dan barang siapa menaati Allah dan rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendpt kemenangan yang besar. 
  •   Seseorg yg berjuang di jalan Allah itu tdk akn pernah rugi. Tiap te2s peluhnya mnjd mutiara dlm surga Allah kelak, air matanya mnjd cahaya, lelahnya sbg pnebus dosa, lukanya pemberat pahala,  gugurnya bernilai syuhada’, syahidnya dijamin surga.
  • Dlm sebuah hadist Rasulullah SAW  bersabda:  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi). Oleh krn itu hendaklah tiap mukmin senantiasa dlm kesabaran. “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
  • Bgaimna mtivasi seorg ibu atau org tua yg bkrja kras agr msa dpn ank2nya lbh baik. Ini krn sang orang tua bgtu bsar cntanya kpd ank-anknya, cnta krn Allah krn ank adlh amnah dr Allah, bgtu jg, bgaimna mtivasi blajar & bkrja seorg ank dmi mmbhagiakn org tuanya. Cnta krn Allah, sbab brbkti kpd org tua adlh printah Allah. Bgmn indahnya saat seorg pjuang yg trus brjuang dmi umat Islam, mngalahkan kpntingannya sndiri, mskipun dia dcaci & dftnah. Krn brjuang mmbela agma Allah krna printah-NSangatlah rugi orang yang melayani Ramadhan hanya seperti bulan-bulan biasa. Merasakan bahawa Ramadhan ini bezanya hanya perlu berlapar dahaga di siang harinya sahaja. Ada pula yang menganggap Ramadhan ini luar biasa. Tetapi luar biasanya sekadar kerana ‘selepas Ramadhan ada Hari Raya’. Ini adalah orang-orang yang rugi. Sedang Ramadhan hakikatnya merupakan satu motivasi tertinggi daripada Ilahi. Buat manusia yang bernama Insani.
  • Setiap manusia melakukan kesalahan. Salah satu paket dalam menjadi manusia adalah pasti akn melakukan kesalahan.Tetapi Allah SWT tidak akan membiarkan manusia dengan melakukan kesalahannya begitu saja. krn itu dalam penghambaan kepada Allah SWT, Allah menyediakan pengampunan. Dan diantara ampunan terbesar dalam setahun adalah Ramadhan.
  • Kehidupan adalah satu permusafiran. Dan Ramadhan yang datang setiap tahun adalah tempat berehat, ibarat R&R di tengah highway. Di dalam Ramadhanlah kita mengumpulkan bekal, merehatkan diri mengumpul kekuatan, untuk meneruskan perjalanan kita dengan baik. Ramadhan nyata memainkan peranan penting dalam kehidupan seorang manusia, yang hendak mencari keridhaan Allah SWT, yang inginkan rahmat dan maghfirah Allah SWT, yang ingin hidup berjuang untukNya.
  • Abu Hurairah berkata: “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “orang yang datang ke mesjidku ini tidak lain kecuali karena kebaikan yang dipelajarinya atau diajarkannya, maka ia sama dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Siapa yang datang bukan karena itu, maka sama dengan orang yang sedang wisata melihat kesenangan lainnya.
  • Dlm bln ramadhan ini, mari kt pnjtkan doa yg sebaik2nya “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, doa yang tidak didengar,  jiwa yang tidak pernah puas, dan ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal itu. Semoga Allah memakbulkan sgala hajat dan kbutuhan kt dunia & akhirat.
  •  Ktk marah lidah lbh cepat drpd pikiran dan tindakan lbh cpt dr nurani, hanyalah senyuman yang bs meredam segalanya, senyuman adl anugrah dr Allah bg tiap mnusia yg mngandung chaya kebaikan & kesucian yg mmbw kdmaian. “Tdk ada kebaikan dlm dirinya ia adl penghuni neraka yakni wanita yg menyakiti tetangganya dg lidahnya.
  • Kebhagiaan bkn terletak pd kekayaan atau jabatan, bkn terletak pd tmpt hidup bkn pula terletak pd tmn yg paling dkat. Kebahagiaan yg sbnrnya adl terletak d hati yg bersih. Krn hati yg brsih itu tdk mmiliki kbncian, dendam & slalu brada dlm keimanan, jauh dr hawa nafsu yg mncelakakan, hati yg brsih pasti ikhlas & tabah dlm mnghdapi rintangan. 
  • Kupu2 mnjd indah ktk ia mmpu brjuang melepas diri dr kepompong, bgtu jg hdup kt akn indah ktk kita mampu berjuang mlewati hal yg sulit dg merendahkan hati hanya kpd-Nya. 
  • Allah tdk prnh mnjanjikan playaran yg indah, tp Allah mnjnjikan plabuhan yg teduh & nyaman utk meneguhkan tiap hati yg berharap hanya kpd-Nya. 
  • Jk apa yg kt inginkan msh sulit d wujudkan, maka sadarilah bhwa ada yg sedang diupgrade dlm diri kt, ada keindahan dlm tiap tkdirNya, akn slalu ada hikmah di balik tiap kjadian asal kt mau sjenak mrenung, brtafakur sembari trus mnguatkan sbr & syukur. 
  •  Ktk mimpi seolah menabrak jln buntu, sadarilah bhwa Allah sdg mengupgrade hal pnting dlm diri kt yaitu ksbaran  & keikhlasan, mungkin ada bnyk hal yg bgitu besar hasrat kt utk mraihnya, namun sejatinya ada bnyk krugian d dbliknya. Krn ssungguhnya Allahlah yg pling tau apayg kt butuhkan, berbaik sangkalah pd-Nya krn hal itu akn menuntun hati utk bs lbh tenang menghadapi kenyataan. 
  • Tngismu, Tawamu, senyummu, jihadmu menghadapi sgla maksiat d hati biarkan Dia yg meneliti. Sbrp pntas dan spbrp kemampuan kt utk mnempati tmpt terbaik yg disediakaNya.



     

PENTINGYA PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA



PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA
 
Abstrak
Pendidikan seks merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan pendidikan mengenai anatomi seksual, pembiakan seksual, perhubungan seks, dan aspek-aspek lain kelakuan seks manusia. (Wikipedia, 2013)
Sasaran utama penanaman pendidikan seks ini diarahkan kepada anak-anak maupun remaja sesuai dengan perkembangan usia. Fenomena yang banyak terjadi akhir-akhir ini adalah banyaknya kasus tindakan kejahatan seks yang didominasi oleh kalangan dibawah umur. Banyak hal yang menyebabkan anak-anak di masa remaja melakukan penyimpangan seksualitas atau seks bebas sebagai cara pelarian dari berbagai persoalan serta kurangnya kemampuan anak untuk mengendalikan diri dari emosinya. Pengalaman remaja dalam pendidikan seks bermanfaat untuk menambah pengetahuan remaja dalam mengalami perubahan-perubahan yang perilaku yang menyimpang yang terjadi pada remaja saat sekarang ini dan hambatan remaja dalam menerima pendidikan seks dikarenakan pendidikan seks tabu untuk dibicarakan. Keterbukaan komunikasi antara anak dengan orang tua terutama dalam membicarakan seksualitas, perlu dimaksimalkan untuk menghindari aktivitas seksual terlalu dini sebelum mencapai masa dewasa. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan pengertian dan pemahaman yang terarah mengenai pendidikan seks tersebut. Karena jika tidak demikian, anak akan merasa kurang diperhatikan dan kurang informasi mengenai seks yang seharusnya ia dapatkan. Akibatnya, anak cenderung akan mencari informasi di luar lepas dari kendali orang tua. Selain peranan orang tua, dalam hal ini lembaga atau instansi yang berwenang dalam mendidik anak didiknya juga harus lebih menanamkan pentingnya tujuan dalam penerapan pendidikan seks sesuai dengan tahapan perkembangan usia.

 Kata kunci: Remaja, Pendidikan Seks,  Peranan Orang tua dan Instansi pendidikan Terkait.
Pendahuluan
·         Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak menuju dewasa. Masa ini merupakan masa ujian, masa penuh tantangan, sukar dimengerti dan masa yang penuh dengan gelora. Biasanya masa remaja terjadi sekitar dua tahun setelah masa pubertas, menggambarkan dampak perubahan fisik, dan pengalaman emosional mendalam. Banyak remaja putra dan putri saling mempengaruhi secara sosial melalui teman sebaya yang dimilikinya baik dalam kelompok formal maupun informal, melalui kontak serius antara dua orang yang berlainan jenis kelamin. Peningkatan masalah-masalah remaja seperti kehamilan remaja, pemerkosaan yang terjadi pada saat berkencan, dan penyakit seksual yang menular membuat hubungan romantik pada masa awal kehidupan ini menjadi dimensi yang penting dalam perkembangan individu.
Dewasa ini masalah seks pranikah pada remaja banyak menjadi sorotan dikarenakan angkanya yang semakin hari semakin meningkat. Banyak kasus-kasus aborsi yang dilakukan oleh remaja. Umumnya remaja melakukan hubungan seks karena didasari rasa suka sama suka. Salah satu penyebab terjadinya hubungan seks di luar nikah pada remaja adalah kurangnya pengetahuan remaja mengenai seks itu sendiri. Seks dipandang sebagai sesuatu yang tabu untuk dibicarakan. Mengingat seks juga berkaitan dengan tugas-tugas perkembangan remaja maka tidak mengherankan jika remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar tentang seks itu sendiri.
Kurangnya informasi tentang seks dapat disikapi dengan diadakan pendidikan seks yang tujuannya adalah agar remaja memahami seluk beluk tentang seks remaja serta nilai-nilai seksualitas yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu penulis mengangkat judul tentang pentingnya pendidikan seks  bagi remaja. Berikut akan diulas mengenai bagaimana pendidikan seks yang tepat bagi remaja, dan peranan orang tua dan instansi pendidikan dalam menerapkan pemahaman tentang seks pada remaja yang selama ini dianggap tabu, dan bagaimana remaja memposisikan dirinya dalam tugas-tugas perkembangannya.

Pembahasan
·         Posisi Remaja Dalam Menghadapi Masalah dan Tugas-tugas Perkembangannya
Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah baya dan masa tua.Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, pisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap, perasaan, kemauan dan perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam ”tuntutan” dari faktor sosial, religius, nilai-nilai dan norma yang hidup didalamnya.Tuntutan itu “dikenakan” bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. (Melinda, 2012)
Beberapa persoalan yang harus diselesaikan remaja dalam tugas perkembangannya adalah pengadaptasian diri remaja terhadap lingkungan dan pengontrolan diri terhadap hal-hal yang negatif. Salah satu hal yang erat dikaitkan dengan tugas perkembangan remaja adalah mengenai remaja dan seks. Remaja yang mendapatkan cukup informasi mengenai seks kemungkinan akan lebih mudah untuk melalui setiap tugas perkembangannya, namun bagi remaja yang kurang memiliki pengetahuan tentang seks mungkin dia akan sedikit mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas perkembangannya, khususnya tugas perkembangan yang berkaitan dengan masalah seks itu sendiri. Remaja yang mendapatkan cukup informasi mengenai seks diharapkan akan lebih bersikap bijaksana untuk tidak melakukan seks pranikah. Sedangkan remaja dengan pengetahuan yang kurang mengenai seks mungkin akan lebih sulit bersikap bijaksana mengenai seks pranikah.
Banyak masalah yang ditimbulkan jika pengetahuan seks salah ditanamkan pada seseorang di masa lalu. Memori yang dilihat dari masa lalu menggambarkan bahwa seks adalah sesuatu yang harus untuk dipenuhi tanpa adanya suatu rambu-rambu. Akibatnya, banyak ditemukan kasus dalam penyimpangan seks yang dilakukan remaja.
Kejahatan seksual banyak dilakukan oleh anak-anak usia remaja sampai dengan umur menjelang dewasa, dan kemudian pada usia pertengahan. Tindak merampok, menyamun dan membegal, 70% dilakukan oleh orang-orang muda berusia 17-30 tahun. Selanjutnya mayoritas anak-anak muda yang terpidana dan dihukum itu disebabkan oleh nafsu serakah untuk memiliki, sehingga mereka banyak melakukan perbuatan mencopet, menjambret, menipu, merampok, menggarong, dan lain-lain. Menurut catatan kepolisian, pada umumnya jumlah anak laki-laki yang melakukan kejahatan dalam kelompok gang-gang diperkirakan 50 kali lipat daripada anak perempuan; sebab anak perempuan pada umumnya lebih banyak jatuh ke limbah pelacuran, promiskuitas (bergaul bebas dan seks bebas dengan banyak pria) dan menderita gangguan mental, serta perbuatan minggat dari rumah atau keluarganya. (Kartono, 2002 : 7)

Opini Penulis :
            Remaja seringkali mengalami suatu tekanan dalam dirinya untuk menyatakan hasrat dan masalah-masalah seksualnya kepada keluarga terlebih lagi orang tua. Remaja cenderung untuk menyatakan masalah seksual yang dianggapnya tabu justru kepada teman-teman terdekatnya. Bahkan seringkali remaja tidak canggung menceritakan masalah seksual tersebut kepada lawan jenisnya baik itu temannya ataupun seseorang yang dianggap sebagai orang yang disukainya. Hal ini menjadi masalah baru bagi orang tua jika anak lebih nyaman mencari pengetahuan tentang seks dengan lawan jensnya daripada dengan keluarga. Anak akan cenderung tidak betah tinggal di rumah dan jarang berkomunikasi dengan orang tua. Dalam hal ini orang tua perlu lebih ekstra untuk memberikan perhatian kepada putra-putrinya meskipun dianggapnya telah mampu membawa dirinya menuju ke arah dewasa. Hal tersebut dikarenakan remaja butuh suatu pengarahan ke arah yang lebih baik, karena rasa keingintahuannya sangatlah besar. Oleh karena itu, pendidikan seks bagi remaja sangat diperlukan untuk mengurangi perilaku seks pranikah dan akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari hal tersebut karena pendidikan seks tersebut akan mencakup juga nilai-nilai seksualitas pada remaja.
Pendidikan seks tidak hanya diterapkan pada anak usia menginjak remaja, bahkan ketika anak masih kecilpun sudah tahu mengenai pacaran. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai pemahaman tersebut haruslah dilakukan ketika anak masih kecil, tentunya sesuai dengan batasan usia bagi pemahaman mereka.
·         Peranan Orang Tua dan Instansi Pendidikan Dalam Menerapkan Pemahaman Tentang Seks Pada Remaja
Pada dasarnya sedikit sekali masyarakat terutama orang tua yang peduli akan pendi­dikan seks dan menempatkan bah­wa seks adalah sesuatu yang penting. Bahkan banyak orang tua yang tidak memberikan pendidik­an seks pada anak, dengan alasan anak akan tabu dengan sendirinya. Selama ini seks identik dengan orang dewasa saja. Pendidikan seks tidak selalu mengenai hubungan pasangan suami istri, tapi juga mencakup hal-hal lain seperti pemberian pemahaman tentang perkembangan fisik dan hormonal seorang anak serta memahami berbagai batasan sosial yang ada di masyarakat.  (Verawati, 2013)


Data yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa 51 persen remaja di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi telah berhubungan seksual sebelum menikah. Penulis memang tidak mendapatkan angka pasti untuk data di tahun 2012, tetapi dengan adanya berita di berbagai media massa yang menyatakan adanya peningkatan dalam tingkat aktivitas seksual remaja, maka tentunya harus ada pendidikan yang memadai untuk menanggulangi hal ini.Dorongan seksual di masa puber memang sangat meningkat, oleh karena itu, orang tua sebaiknya mengajarkan apa itu sistem reproduksi dan bagaimana caranya bekerja. Penekanan terhadap perbedaan antara kematangan fisik dan emosional untuk hubungan seksual juga sangat penting untuk diajarkan. Beritahukan kepada anak segala macam konsekuensi yang ada dari segi biologis, psikologis, dan sosial jika mereka melakukan hubungan seksual. Orang tua selain mengajarkan keterbukaan komunikasi dengan anak terutama dalam membicarakan seksualitas, juga perlu menambahkan keuntungan menghindari aktivitas seksual terlalu dini sebelum mencapai masa dewasa. (Verawati, 2013)
Sekolah sebagai instansi pendidikan sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi sebagai “sekolah dengar” daripada memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas, dan inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan tidak merangsang kegairahan belajar. Kurikulum selalu berubah-ubah tidak menentu, sangat membingungkan para pengajar dan murid sendiri serta jelas ketinggalan zaman dan idak sesuai dengan aspirasi anak; adakalanya dangkal sifatnya dan kurang menarik minat anak. Akibatnya anak menjadi jemu belajar, cepat menjadi jenuh, dan lelah secara psikis; sebab harus pasif diam saja, dan terlalu mendepositokan dalam benaknya bahan-bahan pelajaran yang kurang relevan dengan kebutuhan hidupnya. Perkembangan kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan dengan masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka. Anak harus patuh terhadap perintah ayah-bunda dengan jalan bersekolah secara teratur dan berdisiplin. Akan tetapi di pihak lain anak tidak menemukan kesenangan dan kegairahan belajar di kelas dengan suasana yang menjemukan. Karena itu anak mengalami banyak konflik batin dan frustasi, terlebih-lebih jika mereka melihat banyak ketidakadilan peraturan (misalnya anak dilarang meokok, tetapi guru merokok di kelas, murid dilarang bertangya dan memrotes, sedang guru boleh melakukan kesalahan dan sebagainya). (Kartono, 2002 : 124-126)
Opini Penulis :
Seringkali remaja merasa bahwa orang tuanya menolak membicarakan masalah seks sehingga mereka kemudian mencari alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media massa. Keengganan para orangtua untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas juga disebabkan oleh rasa rendah diri karena rendahnya pengetahuan mereka mengenai kesehatan reproduksi dan pendidikan seks. Fenomena yang sering terjadi di kalangan masyarakat adalah adanya penyimpangan-penyimpangan seksual di kalangan remaja, misalnya hamil diluar nikah dan pemerkosaan, dimana remaja masih mencari jati diri mereka. Selain hal tersebut diatas terdapat beberapa alasan lain yang menyebabkan remaja pada akhirnya melakukan seks pranikah. Diantaranya adalah sebagai bukti cinta dan sangat mencintai pacar, dijanjikan akan menikah, rasa ingin tahu yang sangat tinggi tentang seksualitas, ingin mencoba, takut mengecewakan pacar, takut diputuskan pacar, serta kurangnya pengetahuan tentang seksualitas yang didapat dari keluarga dan sekolah. Umumnya remaja kurang menyadari akibat-akibat buruk yang dapat ditimbulkan dari perilaku seks bebas tersebut, seperti kehamilan, putus sekolah, tertular penyakit kelamin dan HIV AIDS. Kurangnya pengetahuan yang didapat dari orang tua dan sekolah mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau lingkungan bermainnya yang bisa saja pengetahuan tersebut salah. Oleh karena itu, remaja perlu diarahkan untuk menerima suatu ilmu mengenai kehidupan seks mereka melalui pendidikan seks yang sehat.  Disini peran orang tua dan komponen terkait yang dipercaya (sekolah, pesantren, guru pembimbing rohani dll.) harus lebih dominan. Selama ini pendidikan seks telah dilakukan di beberapa sekolah, jarang sekali yang memasukkan unsur nilai-nilai seksualitas di dalamnya. Meskipun demikian, pada dasarnya ada banyak cara untuk memperoleh sumber pendidikan seks bagi remaja baik itu bersifat formal maupun informal. Formal misalnya saja dari sekolah dan sumber informal seperti dari teman sebaya remaja yang merasa nyaman jika mereka berbicara tentang seks atau dari media masa yang diperjualbelikan dan siapa saja dapat membelinya mulai usia anak-anak, remaja dan dewasa. Namun kebanyakan dari sumber informasi tentang pendidikan seks dari media elektronik maupun media cetak seperti internet, majalah, televisi, surat kabar, radio, buku dan film dapat mempengaruhi remaja dalam tingkah lakunya. Beberapa remaja telah memperoleh pendidikan seks dari orangtua akan tetapi orangtua tidak memberikan penjelasan yang terlalu jauh tentang pendidikan seks seperti yang dikatakan sebelumnya karena hal itu merupakan hal yang tabu untuk diperbincangkan. Pada kenyataannya, persepsi orang tua terhadap pendidikan seks bagi remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan seksual anak, dimana orang tua atau lingkungan keluarga merupakan landasan dasar dalam membentuk kepribadian remaja. Hal ini terjadi karena pada dasarnya pendidikan seks yang terbaik adalah yang diberikan oleh orang tua sendiri. Orang tua hendaknya menghindari penggunaan kata-kata yang menghakimi remaja agar ia tidak merasa ragu, takut, enggan ataupun marah saat membicarakan pengalaman seksual mereka. Jika orang tua merasa agak berat untuk membicarakan topik-topik seksual dengan anak, orang tua bisa meminta bantuan psikolog atau konselor untuk  memberikan pendidikan seksual kepada anak dan  membantu orang tua merasa nyaman membicarakan topik ini.
Berkaitan dengan hal tersebut ada suatu hubungan yang terikat tentang pendidikan seks di sekolah yaitu sebagai komplemen dari pendidikan seks di rumah, peran sekolah dalam memberikan pendidikan seks harus dipahami sebagai pelengkap pengetahuan dari rumah dan institusi lain yang berupaya keras untuk mendidik anak-anak tentang seksualitas. Selain itu, upaya penanaman pendidikan seks di sekolah yang diterapkan harus sesuai dengan realita yang ada. Sebagai seorang guru hendaknya memberi teladan yang baik bagi siswanya, bersikap berwibawa, sopan dan mau mendengarkan masalah dan keluhan siswa. Disini selain mengantarkan siswa menuju pendidikan yang lebih tinggi guru juga ikut terlibat dalam perkembangan psikologis siswa di sekolah.
·         Pendidikan Seks Yang Tepat Bagi Remaja
Remaja dan seks adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena pada tahap inilah seseorang merasakan perkembangan yang ada dalam dirinya berupa dorongan yang kuat yaitu naluri untuk mengenal lawan jenisnya. Seringkali remaja terlibat dalam seks bebas pra nikah dengan alasan suka sama suka dan alasan kesetiaan pada pacar. Hal ini perlu diluruskan mengingat masa depan yang akan dihadapi masih panjang. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemahaman secara pasti mengenai seks yang tepat bagi remaja.
Pada dasarnya fungsi dari Pendidikan seks sendiri bertujuan membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal. Pendidikan seks dapat dibedakan antara instruksi seks dan pendidikan seks. Intruksi seks ialah menerangkan tentang perubahan seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan mengenai biologi dari reproduksi yaitu proses berkembang biak melalui hubungan untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk di dalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan. Pendidikan seks meliputi bidang-bidang etika, moral, fisiologi, ekonomi dan pengetahuan lainnya yang di butuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individual seksual serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik.
Tujuan pendidikan seks sesuai usia perkembangan pun berbeda-beda. Seperti pada usia balita, tujuannya adalah untuk memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelas­kan fungsi serta cara melindunginya. Jika tidak dilakukan lebih awal maka ada kemungkinan anak akan mendapatkan banyak masalah seperti memiliki kebiasaan suka memegang alat kemaluan sebelum tidur, suka memegang payudara orang lain atau masalah lainnya. Untuk usia sekolah mulai 6-10 tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan perernpuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit. Sedangkan usia menjelang re­maja, pendidikan seks bertujuan untuk menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya,serta menerima perubahan dari bentuk tubuh. Pendidikan seks berguna untuk mem­beri penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan (seperti seks bebas), menanamkan moral dan prinsip "say no" untuk seks pranikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Bahkan, pendidikan seks juga penting diberikan pada anak di usia pranikah untuk pembekalan pada pasangan yang ingin menikah tentang hubungan seks yang sehat dan tepat. (Verawati, 2013)
Opini Penulis : Selain menanamkan pendidikan seks yang dilakukan oleh guru, orang tua dan pihak ataupun lembaga yang terkait. Tidak serta merta tanggung jawab terhadap masa depan lepas begitu saja. Namun, perlu diperhatikan lagi sejauh mana pemahaman mereka tentang seks yang seharusnya tidak dibawa pada konotasi negatif. Terkadang anak seringkali dihadapan orang tua lebih pendiam, namun sebenarnya diamnya anak patut untuk dilihat apakah dia telah menaati dan memahami aturan-aturan batasan yang diberikan mengenai pendidikan seks ataukah mereka hanya pura-pura tahu saja. Salah satu hal yang paling dikhawatirkan orang tua adalah mengenai pergaulan remaja dengan lawan jenisnya yang kebanyakan diwujudkan dengan pacaran. Manusia tertarik dengan  lawan jenis adalah sesuatu yang fitrah karena hal tersebut memang pemberian dari Tuhan. Namun, pemenuhan hasrat seksual mereka tidak harus diwujudkan pacaran. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh remaja untuk melakukan sesuatu mencapai hal yang besar dalam hidupnya. Mengembangkan bakat dan minatnya, meraih prestasi yang baik, menjadi teladan dan panutan banyak orang, mempersiapkan sesuatu yang terbaik untuk masa depan.
Secara keseluruhan pendidikan seks tidak serta merta diberikan begitu saja tanpa memperhatikan batasan usia. Hal tersebut harus dikondisikan sesuai dengan tahap tumbuh dan perkembangan dan kematangan usia anak agar dapat menerima informasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Penutup
·         Kesimpulan
-          Posisi remaja dalam tugas-tugas perkembangannya adalah remaja diposisikan sebagai seseorang yang mencari jati dirinya menuju kedewasan. Untuk pencarian jati dirinya itulah remaja dituntut belajar dan mencari informasi untuk mengenali dirinya dalam tugas-tugas perkembangannya. Setelah melalui proses belajar dalam tugas-tugas perkembangannya remaja diharapkan mampu membawa diri dan memposisikan pengetahuannya terhadap pendidikan seks dengan baik.
-          Pendidikan seks yang tepat bagi remaja dapat berasal dari sumber apapun yang terkait. Namun, dalam hal ini orang tua adalah komponen yang paling berperan dibantu dengan lembaga dan institusi terkait dalam memberikan pemahaman mengenai pendidikan seks itu sendiri sesuai dengan tahapan perkembangan usia remaja.
-          Peranan orang tua dalam menerapkan pemahaman tentang seks pada remaja seharusnya tidak dianggap hal yang tabu. Orang tua, ataupun  keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan terbaik untuk penanaman nilai dan pencerminan dalam pembinaan tugas-tugas perkembangan remaja. Oleh karena itu,  seharusnya perlu disiapkan sejak awal mengenai pengetahuan orang tua ataupun keluarga tentang pendidikan seks.




DAFTAR PUSTAKA

Kartono, K. 2002. Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Melinda, D. 2012. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja. http://dillamelinda.blogspot.com/. [Diakses tanggal 18 Mei 2013]

Verawati. 2013. Pendidikan Seks Pada Anak, Pentingkah ????. http://sulbar.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=130. [Diakses tanggal 18 Mei 2013]

Wikipedia. 2013. Pendidikan Seks. http://ms.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_seks. [Diakses tanggal 18 Mei 2013]