Rabu, 16 Juni 2010
Seuntai Rinduku pada-Mu
Namun ketika musibah datang padaku ku katakan Tuhanku telah menghinakanku
Apa cobaan itu musibah ??
Ataukah rahmat itu tanda Tuhan memuliakan hambanya ??
Sesungguhnya tidak !!
Rahmat itu bukan kemuliaan
Rahmat itu cobaan !!
Lantas mengapa selama ini aku keliru ??
Apa yang membutakan ku ?????
Maafkan aku Yaa Robb
Maafkan kekhilafanku
Maaf bila cintaku tak ku persembahkan seutuh nya pada Mu
Maafkan bila keterlambatan ku mengucap kata rindu
Kuingin Kau nyatakan cinta padaku
Kuingin selalu memuja mu tiap waktu
Kuingin menyebut Asma-Mu
Sampai waktu datang dan meminta pertanggung jawabanku
Ijinkan ku berhutang budi pada-Mu
Ijinkan ku membayar semua jasa-Mu
Meski itu takkan cukup, meski takkan bisa terganti oleh tiap hembus jiwaku
Biarkanku membalas apa yang telah kau beri padaku
Sebagai syukurku atas segala nikmat ini
Sebagai kewajibanku yang memang harus ku lakukan
Sebagai tanda bakti ku pada-Mu
Terimalah ketulusan ku dan terimalah cinta ku sebagai kekasih-Mu
Minggu, 13 Juni 2010
Sadarkah kita akan kelemahan bangsa ini?
Kita sebagai generasi muda masih lebih diuntungkan dibandingkan dengan para pejuang yang berjuang melawan kedzaliman penjajah pada zaman dahulu. Tak terbayangkan para nasib veteran kini, ada sebagian mereka yang kehilangan anggota badan, Karena rudal-rudal penjajah. Bahkan sekarang masih ada veteran yang belum memperoleh haknya dengan baik. Seharusnya mereka menikmati hari-hari tua mereka dengan keluarga dan menikmati dana pensiun mereka. Akan tetapi mereka masih saja bekerja, di hari tuanya. Dimanakah keadilan negeri ini? yang lambat laun hilang seiring perkembangan zaman. Ya, Memang, mungkin benar lambat laun kita kembali ke zaman jahiliyah, hal tersebut ditandai rusaknya moralitas bangsa. Lantas Bagaimana nasib bangsa kita ke depan?. Bangsa ini sudah mulai lengah dengan krisis moral yang melanda, ya, kita memang lengah. Jarang sekali orang yang bertindak melawan supremasi hukum yang kotor yang dijalankan aparatur pemerintah. Kita harus bertindak lebih tegas dalam menindak hukum. Apa kita tidak merasa malu dengan Negara tetangga yang lebih dulu merdeka dari pada kita, yang lebih dulu berdiri dari keterpurukan setelah berabad-abad lamanya berjuang melawan penjajah. Apa kita rela melepaskan Negara ini untuk orang-orang yang tak bertanggung jawab yang hanya ingin merusak dan membebani Negara?. tentu tidak!!. Kami tidak rela jika Negara ini berada ditangan orang-orang yang tak mempunyai tanggung jawab. Hancurlah Negara ini, lalu apa yang harus kita perbuat? yang harus kita perbuat, adalah menjalani hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara yang baik dan kita juga harus menegakkan keadilan dimana saja kita berada. Tentunya, di hari pendidikan nasional kali ini, kita harus mampu menjadi bangsa yang lebih baik lagi. Menjadi bangsa yang bermartabat, dan taat akan hukum Cayooo!!
jayalah indonesiaku..!! ^_^
Sejukkan jiwa dengan berdzikir
Salah satu cara menenangkan batin adalah dengan berdzikir. Hal ini dibenarkan dalam Al-Qur’an QS: Ar-ra’d bahwa dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. Manfaat dzikir sangatlah banyak tidak hanya jiwa menjadi tentram, namun segala kegundahan, kegelisahan, serta apapun pikiran buruk yang kita takutkan akan menjadi hilang. Dzikir juga membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dengan berdzikir segala ucapan dan perbuatan kita akan mendapat naungan dari Allah SWT. Karena setiap kalimat yang kita ucapkan adalah Asma Allah, Sesuai dengan Hadist Qudsi riwayat Imam Bukhari, Allah swt berfirman : “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat)bila dia ingat Aku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya. Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia menyebut nama-Ku dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan(biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan (cepat)”. Kita dapat berdzikir kapanpun dan dimanapun dengan kondisi spt berikut ini :
Ø Mencari peluang yang tepat pada waktu yang dianggap mulia
Ø Mencari kondisi-kondisi yang dianggap Mulia
Ø Menghadap Kiblat
Ø Merendahkan suara
Ø Tidak berdzikir dengan suara irama atau ritme
Ø Merendahkan diri dan khusu’
Ø Berzikir dengan penuh kepastian dan keyakinan
Ø Diucapkan berulang-ulang atau terus menerus
Ø Percaya dan ikhlas
Dalam kondisi apapun kita dianjurkan untuk berdzikir, sebagaimana kita sebagai umat muslim juga harus senantiasa mengucap syukur kpd Allah SWT lewat dzikir. Meskipun demikian, rasulullah saw, menganjurkan waktu-waktu yang utama untuk berdzikir. Diantaranya :
Setelah Sholat fardhu
Setelah melakukan Ibadah haji
Pada waktu pagi dan sore
Pada waktu Hari Raya (Idul fitri dan Idul Adha)
Ketika mendapat Musibah
Ketika menghadapi musuh (berperang)
Pada malam hari (lebih utama 1/3 malam terakhir).
Dzikir yang lebih berbpengaruh dan lebih bermanfaat yaitu Dzikrullah secara terus-menerus penuh konsentrasi dan penuh keyakinan(khuduril qalbi) dan istiqomah, dzikir dengan lisan yang tidak terkonsentrasi sepenuh hati, lebih sedikit sekali manfaat dan fadilahnya.Sebagaimana wujud bakti kita pada Allah azza wajalla atas segala nikmat yang tiada tara terlimpah pada kita. Dzikirpun demikian sedalam-dalamnya kita menhayati makna dzikrullah sedalam itu pula kita menyadari kekhilafan kita dan dosa-dosa yang sadar maupun tak sadar yang kita lakukan. dalam permulaan dzikir, kita diharuskan memaksakan diri untuk larut pada cinta kita pada Allah. Sehingga, ketika apa yang kita lakukan senantiasa berlandaskan cinta kita pada Allah SWT. Bukankah yang paling pantas untuk kita cintai hanyalah Allah?. lalu mengapa kita enggan meskipun untuk menyebut Asma-Nya?. Padahal Allah tak pernah lupa sedikitpun untuk mmberi rahmat pada kita di tiap hembusan nafas kita. Subhanallah, Allah tak pernah melupakan kita meski kita sering melupakannya, atau bahkan kita lalai dengan perintahnya. Saya pernah membaca novel kang Abik yang popular yaitu Ketika Cinta Bertasbih dalam novel itu ditulis bahwa “Jikalau kita telah cinta kepada Allah SWt, apapun yang ada dihati kita maupun dipkiran kita mengenai duniawi akan menjadi kecil dan hilang dengan sendirinya.” Dan pada hakikatnya kita juga akan kembali pada Allah, tidak menuntut batasan usia, kapanpun, dimanapun sekalipun di tempat dengan menara yang tinggi dan rapat maut akan menghampiri kita. Alangkah indahnya jika pada saat malaikat maut datang pada kita, kita dalam keadaan berdzikir menyebut asma Allah, Amin Allahumma amin. Lantas Apakah kita mampu untuk melaksanakan hal tersebut dengan sebaik-baiknya?.Tentunya kita harus tetap optimis bisa untuk menjadi hamba Allah dengan sebaik-baiknya.
rasulullah saw menyampaikan bahwa selain berdzikir, ibadah-ibadah yang telah diperintahkan pada Allah kpd kita juga harus dilakukan, salah satunya membaca Al-Qur’an, seluruh ayat-ayat dalam Al-Qur’an memiliki keutamaan karena kesemuanya merupakan kalamullah.
adapun ayat-ayat daalm Al-Qur’an yang sangat dianjurkan untuk dibaca adalah :
a) Surat Al-Fatihah, ini adalah seagung-agung
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k) Tiga Surat terakhir Al-Qur’an dalam mushaf usmani, yakni Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
Marah, solusikah?
Bagaimana rasanya jika kita disakiti orang lain, dendamkah kita, marakah kita saat itu?.
Mungkin, bagi sebagian besar orang, akan merasa tersakiti jika ada sesuatu yang menggangu pikiran dan batinnya. Namun dibalik fakta yang ada, ternyata masih ada sebagian orang yang mau menerima kesalahan orang lain yang pernah menyakiti hatinya, orang-orang inilah yakni patut dijuluki orang super. Ya, memang orang-orang seperti merekalah yang paling tangguh, bahkan Rasulullah saw, juga menyampaikan bahwa orang yang paling hebat adalah orang yang mampu menahan amarah dan hawa nafsunya, lantas apa kiat-kiat yang harus dilakukan agar kita bisa menjadi orang yang tangguh seperti yang disampaikan Rasulullah?. Pertama, jika ada seseorang yang dengan sengaja menyinggung perasaan kita, jangan sekali-kali membalasnya dengan kata-kata serupa, lebih baik diam saja karena lebih baik diam dari pada tambah memperumit masalah. kedua, jika kita sedang marah, hal pertama yng dilakukan adalah tarik nafas satu kali sedalam-dalamnya lalu henbuskan perlahan-lahan. setelah merasa agak sedikit tenang maka berwudhulah, berwudhu adalah salah satu hal untuk mengilangkan marah kita, karena dengan berwudhu, kita akan merasa lebih segar dan rasa marahpun akan hilang. Ketiga, jika kita merasa ingin menceritakan masalah kita, maka keluarkanlah dengan segera, karena itu dapat membuat kita sedikit lega. Ingat!, jangan sampai kita memendam amarah karena itu sama sekali tidak ada gunanya. Jika kita merasa minder atau malu menceritakan masalah kita dengan orang lain, lebih baik kita menulisnya. Yang paling penting jangan sampai kita memendam sesuatu karena itu akan lebih menyiksa diri. Ketika Rasulullah Saw, diperintah oleh Allah SWT, mengenai ibadah puasa, hal tersebut dapat melatih diri kita untuk dapat menahan emosi. Dampak yang kita peroleh dalam menahan emosi sangat berguna sekali, ketika kita nanti menjalani kehidupan kita akan merasa lebih mudah untuk menjalani pekerjaan apapun yang diberikan. Karena kita dapat mengahadapi segala sesuatu dengan lebih sabar dan tekun. Tentunya, orang yang bisa menahan emosinya, akan lebih berhasil dari pada orang yang mudah marah. Mengapa demikian?, hal tersebut terjadi karena orang yang dikatakan cerdas secara intelektual belum mendukung karena belum bisa menahan emosinya sendiri. Bisa dikatakan orang tersebut lebih mudah stress, dan lebih cepat putus asa dalam menjalani kehidupan.
Sebuah Puisi yang aku persembahkan untuk Ayah..
Ayah...
Kau adalah cahaya hidupku…
Pemberiku semangat hidup...
Dengan hatimu kau menghidupiku dengan ibu..
Dengan segenap jiwamu kau melindungiku..
Dengan segenap ragamu kau mengajariku, tentang makna kehidupan…..
Ketika aku masih dalam rahim ibu, kau mengelusku, menyayangiku dengan sepenuh hati….
Ketika aku lahir kau menimangku, dan memberi nama yang baik untukku…..
Ketika aku mulai bisa berjalan, kau papah aku dengan penuh kasih sayang….
Tetapi, kini setelah aku dewasa sering membentakmu ayah…
Ketika sakitpun aku tak pernah menungguimu..
Aku selalu aku bilang
"Aku banyak urusan tak sempat"..
Dan dengan cepat pula aku berlalu dari hadapannya..
Setelah Semua berakhir dengan kekecewaan...
Setelah semua raga dan jiwamu tak ada disini..
Baru ku menyadari, kau adalah orang yang paling berharga dalam hidupku...
Waktuku denganmu telah berakhir Ayah...
Kini aku berpisah denganmu..
Hanya doa yang mampu kuberi dalam setiap hembusan nafasku untukmu...
Walaupun kau telah pergi...
Aku tetap akan mengenangmu hingga akhir hidupku...
sebagai tanda baktiku untukmu...
I love you ayah...
Namamu akan abadi di hatiku, Meski ragamu tak dapat kutemukan di dunia ini......